Tapi apa
sih sebenarnya kompetensi itu ?
Kompetensi
itu sejumlah ciri atau karakteristik pribadi yang metampilkan informasi yang
dapat membuat seseorang berprestasi dalam kehidupannya. Namun ternyata yang
dapat membuat orang itu berhasil bukankah hanya pengetahuan dan keterampilan
saja. Paling tidak ada 5 hal lain sebagai tambahannya yaitu, sikap dan sistem
nilai, pandangan terhadap peran sosial yang dimainkan, konsep diri, sifat sifat
dan yang terakhir, motivasi
Setiap orang,
dalam menjalani profesi yang dilakoninya, selalu dihadapkan kepada pilihan
tindakan yang harus diambil. Ketepatan dalam mengambil tindakan ini akan
mempengaruhi kesuksesannya di profesi tersebut. Nah apakah tindakan itu tepat,
atau tidak sangat dipengaruhi apakah ia memiliki kompetensi untuk profesi
tersebut atau tidak. Ini artinya apakah memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang sesuai, persepsi yang benar tentang peran sosial dari profesi yang ia
geluti. Tidak hanya itu, konsep diri, sifat sifat dan motivasinya pun perlu
cocok dengan apa yang sedang kita hadapi itu.
Kita ambil
contoh. Ketika seorang wanita baru saja menjadi ibu, ia perlu sejumlah
pengetahuan seputar bayi dan menyusui. Ia perlu tahu mengapa bayi menjadi
kuning dan bagaimana mengatasinya, dan sejumlah pengetahuan lainnya. Ia juga
perlu memiliki keterampilan memandikan, mengganti popok, menyusui yang benar
dan lain lain.
Ia juga
harus memiliki sikap dan nilai nilai yang sesuai sebagai ibu yang menyusui. Ia harus
mempunyai penghargaan yang tinggi
terhadap ASI yang ia miliki. Ia juga
harus memiliki cinta yang mendalam kepada si anak. Kalau bayi itu tidak
diharapkan mana mau ia meluangkan waktu untuk menyusuinya.
Tapi bukan
hanya itu, ia pun memiliki persepsi yang benar tentang peran sebagai seorang
ibu dari bayi yang baru lahir. Karena ibu dari bayi yang baru lahir menuntut
tindakan yang berbeda dari seorang ibu dari balita ketika dia perlu menyadari
bayi lebih banyak membutuhkan sentuhan langsung dari seorang ibu ketika ia juga
perlu menyadari bahwa bangun tengah malam merupakan tuntutan peran yang ia
mainkan saat ini. Dan masih banyak lagi tuntutan yang berkaitan dengan peran
ibu dari seorang bayi.
Selain itu
konsep diri, sifat dan motivasinya pun perlu sesuai. Sebagai ibu ia harus cukup
punya percaya diri untuk memandikan dan mengurusi bayi, ia pun juga dituntut
memiliki sifat sabar yang lebih. Motivasinya pun harus cukup kuat untuk melihat
anaknya tumbuh sehat dan kuat, sehingga ia tak perlu bersedih hati ketika
tubuhnya menjadi gemuk karena harus banyak makan untuk kepentingan si bayi.
Menjadi seorang
yang kompeten dalam setiap profesi yang kita jalani, sebenarnya telah dituntut
oleh Rasulullah saw. Beliau telah menyatakan ini dalam sejumlah hadisnya
seperti, sesungguhnya Allah mewajibkan
ihsan untuk setiap urusan. Juga “ sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang
beramal, ia beramal dengan itqan” Juga “ jika suatu urusan diserahkan bukan
pada ahlinya nantikanlah saat kehancurannya “ ihsan dan itqan kira kira
memiliki arti yang sama yaitu sebaik baiknya. Untuk itu jelas dibutuhkan
kompetensi yang sesuai.
Tapi persoalannya
tidak ada orang yang langsung memiliki kompetensi begitu ia menerjuni suatu
profesi. Benar orang yang telah dibekali sejumlah pengetahuan terkait dengan
profesi tersebut dia pun telah memiliki keterampilan. Tapi ia belum tentu
sepenuhnya kompeten untuk profesi tersebut.
Ada beberapa kata kunci untuk mengembangkan
kompetensi ini: belajar, beramal, introspeksi dan memperbaiki diri. Belajar
untuk menambah pengetahuan. Beramal untuk mengasah keterampilan, intropeksi
untuk mengevaluasi kelemahan dan kekurangan, sedang memperbaiki diri adalah
langkah meningkatkan kompetensi.
Jadi apapun
profesi yang anda tekuni, ibu rumah tangga, orang tua atau kaum profesional
anda memerlukan kompetensi yang tepat.
Sumber: Ummi
edisi juli 2005
0 komentar:
Posting Komentar