Berbagi tulisan bermanfaat yang pernah ku baca

Keracunan Setelah Makan Ikan Tongkol

Keracunan Setelah Makan Ikan Tongkol

Saya pernah membeli ikan tongkol yang ditawarkan seorang tukang ikan yang lewat di depan rumah karena tergiur oleh penampilan iklan itu yang segar, namun tak berapa lama setelah mengkonsumsinya, kepala saya jadi pening dan tubuh lemas. Beberapa tetangga yang mengkonsumsinya juga mengeluh pusing. Kami sudah protes ke si tukang ikan, tapi menurutnya ikan itu tidak berformalin. Jika perkataan tukang ikan itu benar bahwa ikannya tidak memakai formalin, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mungkin dia memakai jenis pengawet lain yang juga berbahaya? Atau, apakah ikan tongkol itu sendiri memang mengandung zat khusus yang bisa menyebabkan konsumennya pusing? Bagaimana status kehalalan ikan tongkol itu?

Jawaban

Beberapa kasus keracunan pernah terjadi karena konsumsi ikan. Ikan termasuk bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan jika tidak ditangani dengan baik. Bakteri cepat sekali tumbuh atau berkembang biak pada ikan termasuk jenis bakteri yang bersifat patogen. Oleh karena itu, ikan seharusnya segera dan selalu didinginkan setelah ditangkap untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan bakteri pada ikan menyebabkan ikan menjadi busuk. Mengkonsumsi ikan yang sudah busuk dapat menyebabkan sakit, karena adanya racun yang dihasilkan oleh bakteri yang telah tumbuh pada ikan tersebut. Kualitas ikan yang tidak segar lagi itulah yang mungkin menyebabkan kepala pening atau pusing. Kemungkinan lain adalah ikan tersebut mengandung bahaya formalin. Formalin merupakan bahan kimia yang dilarang digunakan untuk bahan makanan karena berbahaya bagi kesehatan. Kenyataannya, formalin masih digunakan untuk mengawetkan bahan makanan seperti ikan segar, daging ayam, tahu dan mie basah. Ikan yang dikonsumsi tampak segar, maka kepala pening atau pusing tersebut kemungkinan besar disebabkan karena ikan tersebut telah diawetkan dengan formalin. Konsumsi makanan yang mengandung formalin dapat membahayakan kesehatan. Dalam jangka pendek, formalin ini dapat membuat tubuh manusia mengalami iritasi saluran pernafasan, terasa terbakar pada tenggorokan, gatal di dada, sakit perut, mual muntah muntah, iritasi lambung, pusing, gangguan peredaran darah, dan alergi dalam jangka panjang. Konsumsi formalin dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti hati, limfa, dan sistem susunan saraf pusat. Formalin bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker dan mutagenik atau menyebabkan mutasi sel. Penggunaan bahan kimia lain untuk mengawetkan ikan memang masih mungkin. Yang jelas, bahan kimia ini dilarang digunakan untuk mengawetkan makanan karena membahayakan kesehatan. Telah banyak Peraturan yang melarang penggunaan bahan berbahaya untuk mengawetkan bahan makanan, di antaranya undang undang nomor 7 tahun 1996 tentang pangan dan peraturan lainnya. Pelanggaran terhadap ketentuan undang undang dapat dikenai sanksi pidana.

Dalam keadaan segar dan normal, ikantongkol tidak mengandung zat khusus yang bisa menyebabkan konsumen jadi pusing. Jikalau tempat hidup ikan tongkol mengalami pencemaran yang parah, boleh jadi pada tubuh ikan tersebut terkandung bahan yang berbahaya
Makanan yang membahayakan kesehatan dihukumi haram. Status haram ini berlaku sama baik untuk konsumen yang pusing dan yang tidak pusing setelah mengkonsumsinya. Pusing atau tidak pusing sangat ditentukan oleh jumlah bahan berbahaya yang dikonsumsi serta ketahanan tubuh masing masing konsumen.


Sumber : Ummi edisi maret nomor 11 tahun 2008




0 komentar:

Posting Komentar

Keracunan Setelah Makan Ikan Tongkol