Berbagi tulisan bermanfaat yang pernah ku baca

Lubang Resapan Biopori



Lubang resapan biopori

Curah hujan yang tinggi, bukan semata mata penyebab banjir. Penurunan tanah, yang disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan dan adanya beban bangunan, merupakan permasalahan yang harus segera dibenahi. Perilaku manusia yang tidak lagi ramah pada lingkungan, seperti pembalakan hutan, juga memperparah kondisi ini. Adalah lubang resapan biopori yang disebut sebut bisa menjadi solusi yang efektif dan efisien untuk menanggulangi bencana nasional ini.

Lubang kecil banyak manfaat
Lubang resapan biopori merupakan lubang kecil berdiameter 10 cm yang berguna untuk resapan air, penemu LBR ini yaitu Ir Kamir R Bbrata M.Sc menjelaskan betapa hutan yang tidak dihuni manusia saja memiliki lubang lubang kecil resapan air, apalagi di daerah hunian, yang tentu lebih membutuhkan air untuk berbagai keperluan hidup.

Secara alami akar pepohonan lah yang membuat lubang lubang kecil tersebut dan memberi jalan bagi air untuk masuk ke dalam tanah, beserta unsur unsur di dalamnya, yang kemudian akan menjadi simpanan air minum yang sehat bagi manusia. Bila tidak ada lubang lubang kecil tersebut, air hanya akan terbuang percuma ke laut atau menguap begitu saja setelah menggenang di permukaan. Jadi, mau tak mau agar air bisa dimanfaatkan sebagai sumber air di bumi, maka air harus masuk ke dalam bumi dan meresap sempurna. Maka kewajiban kita adalah untuk mengingat bahwa air yang dikaruniakan allah untuk dimanfaatkan makhluk hidup itu perlu dimasukkan ke bumi, kata dosen yang mendapat gelar masternya dari university of western australia ini. Namun alih alih jadi manfaat, yang terjadi sEkarang air malah menjadi penyebab bencana. Permasalahan utamanya terletak pada saluran air yang tidak bisa lagi menampung air. Tanah yang banyak menutup beton menutupi jalan bagi masuknya air kedalam tanah. Air pun mengalir begitu saja, melimpah dan membebani sungai. Banyaknya sampah akibat perilaku membuang sampah sembarangan membuat sungai meluap, menimbulkan banjir di mana mana. Maka alternatif jalan keluar dari masalah ini adalah dengan membuat lubang lubang resapan magma yang tidak lagi banyak dibuat oleh akar akar pepohonan lantaran semakin banyaknya pepohonan yang ditebang. Diharapkan lubang lubang buatan ini bisa meminimalisir potensi banjir sedikit demi sedikit lama sekaligus menyimpan air buat kita

mengurai sampah organik.
Prinsip dari teknologi ini memanfaatkan lubang sebagai jalan atau pintu air ke dalam tanah dan memanfaatkan sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang dan dipastikan tidak akan menyumbat lubang tersebut untuk membantu pertumbuhan organisme pengurai di dalam tanah untuk membantu penyerapan air.

Manfaat lubang sudah jelas, manfaat sampah organik ini bisa menjadi makanannya organisme pengurai seperti cacing. Kemudian mereka akan memproses sampah itu sekaligus menumbuhsuburkan organisme tersebut. Pergerakan organisme ini pun akan membuat lubang lubang di dalam tanah atau membuat biopori yang membantu proses persiapan air kedalam tanah. Oleh karena itu yang paling dibutuhkan dalam penerapan teknologi ini adalah kesadaran untuk memilah milah sampah mana yang organik dan mana yang non organik, untuk kemudian dimanfaatkan. Sampah organik adalah sampah berupa sisa sisa sayuran , makanan , atau daun daun kering

Mudahnya membuat lubang resapan biopori.
Cara membuat lubang resapan biopori amat mudah, murah dan bisa dibuat oleh siapapun juga, terutama karena ukuran lubang yang keciL. Untuk tempatnya bisa dicari dimana saja, ada tanah yang tidak ditutupi bangunan misalnya di secuil lahan antara satu rumah dengan rumah lainnya, dibawah cucuran atap, di taman dan sebagainya.

Langkah langkah membuat lubang resapan biopori adalah sebagai berikut :
1.Buat lubang dengan diameter 10 sampai 20 cm sedalam sekitar 100 cm. Gunakan bor tangan untuk mempermudah proses pembuatan lubang.
2. Mulut lubang bisa diperkuat dengan semen.
3. Lubang lubang yang lain dapat dibuat dengan jarak 50 sampai 100 cm satu dengan lainnya.
4.Lalu masukkan sampah organik seperti sampah rumah tangga berupa sisa sayuran dan daun daun kering.
5. Setelah beberapa hari sampah akan lapuk karena itu isi kembali sampah organik ke dalam lubang tersebut. Dalam jangka waktu tertentu bersihkan selalu mulut lubang agar tidak tersumbat benda benda yang tidak dilalui air.

Semakin banyak lubang resapan biopori dibuat, maka semakin baik buat lingkungan, caranya juga mudah. Bila memang hal yang mudah ini bisa bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan kita, mengapa tak kita coba bersama sama sekarang juga.

Sumber : Ummi edisi 12 tahun 2005 




0 komentar:

Posting Komentar

Lubang Resapan Biopori