Berbagi tulisan bermanfaat yang pernah ku baca

Mengingatkan Orang Tua Untuk Sholat



Mengingatkan Orang Tua Untuk Sholat


salah satu indikator bahwa kehidupan sebuah keluarga berlangsung dalam atmosfer yang sehat adalah keterbukaan antara anggota keluarga. Setiap masalah di sampaikan secara terus terang, tidak ada yang ditutup tutupi serta disembunyikan. Bila ada persoalan persoalan, maka hal tersebut adalah persoalan bersama sehingga setiap orang bertanggung jawab untuk ikut membantu sesuai dengan kapasitasnya. Saling mengingatkan antara anggota keluarga juga merupakan kebiasaan yang positif. Karena pada dasarnya manusia itu mudah sekali lupa dan gampang sekali berbuat khilaf sehingga bila ada seseorang yang mengingatkan kita sudah selayaknya kita bersyukur. Selain kita terhindar untuk tidak berbuat buruk lebih jauh, juga sekaligus menunjukkan perhatian orang tersebut terhadap diri kita dalam hal ini mengingatkan orang tua merupakan perbuatan yang baik, sekaligus merupakan bukti rasa sayang kita kepada orang tua. Namun tentu saja beberapa hal teknis di bawah ini perlu diperhatikan.

Yang pertama, kenali karakter orang tua.
Setiap orang memiliki karakter yang berbeda beda. Ada yang spontan dan terbuka, ada yang sensitif, kurang peduli atau sangat memperhatikan  harga diri dan lain lain. Sebagai anaknya, kita harus lebih mengenal apa tipe orang tua kita, apa karakternya. Orang yang spontan dan terbuka, mungkin lebih mudah bagi kita mengingatkan dengan cara berbicara langsung. Namun bila kebetulan sensitif dan mudah tersinggung, perlu diperhatikan bahasa yang digunakan.

Kedua pilihlah kata kata yang tepat.
Bila ingin agar sebuah pesan tersampaikan secara jelas, maka pilihlah kata yang sangat baik, karena pemilihan kata sangat penting untuk diperhatikan. Ketika berbicara, berbicaralah dengan orang tua dengan cara yang berbeda dengan berbicara pada anak remaja. Mungkin harus kita dahului dengan berbasa basi sebelum kemudian masuk pada pokok permasalahan sesungguhnya. Dalam komunikasi seringkali kita tidak berhasil menyampaikan pesan yang diinginkan kepada orang lain karena kemasan bahasanya kurang sesuai. Padahal inti dari komunikasi adalah pesan yang diterima oleh reciever. Jadi betapa pun kita bermaksud baik namun jika salah dalam memilih kata kata, sangat mungkin orang tua akan merasa tersinggung dan seakan akan digurui.

Ketiga, perhatikan moment atau timing dan suasana hati.
Jika kita tahu hal yang akan disampaikan merupakan sesuatu yang kritis, tentu saja perlu dipilih suasana yang tepat jangan sampai misalnya orang tua lelah setelah bekerja kita kemudian menegur kenapa tidak segera sholat, atau pada saat ia sedang uring uringan.

Keempat, kredibilitas penyampai pesan.
Hal yang sering kali kita lupa adalah orang akan memperhatikan apa yang kita sampaikan bila ia memandang penyampai pesan sebagai orang yang memiliki kredibilitas artinya seringkali kita harus mulai mencontohkan hal yang baik terlebih dahulu justru pada diri kita sendiri apalagi contoh kepada keluarga dimana kita berinteraksi bersamanya hampir 24 jam sehari. Hal hal diatas tentu tidak hanya berlaku untuk nasehat yang diberikan kepada orang tua tapi juga kepada orang lain, seperti suami dan anggota keluarga lainnya

Sumber majalah ummi edisi juli 2005




0 komentar:

Posting Komentar

Mengingatkan Orang Tua Untuk Sholat