Sebagai ibu dari balita, tentu sudah merasakan bagaimana sulitnya mengajari si kecil untuk sekedar mengenali tanda-tanda akan buang air besar dan kecil, untuk masuk kamar mandi atau jongkok diatas WC. Karena
memang semua perlu tuntunan dan kesabaran ekstra dari orang tua. Lakukan tiga hal dibawah ini dengan konsisten, maka toilet training Anda akan sukses.
1. Toilet training dimulai sejak usia satu Tahun.
Para pakar mengatakan bahwa toilet training yang dilakukan sedini mungkin, yaitu sekitar umur satu tahun, akan mempermudah orang tua dalam mengajari anak buang air besar dan kecil ditempat semestinya, yaitu di kamar mandi atau WC.
Mengajarkan toilet training sejak dini |
Memang sekarang banyak juga orang tua yang lebih mengandalkan diapers dari pada Toilet Training. Namun tentu ada batasan-batasan yang perlu diketahui orang tua. Balita dengan diapers pun harus tetap diajarkan toilet traing sejak dini, jangan sampai dengan memakai diapers, kita justru seperti mempersilahkan anak untuk buang air dimanapun ia inginkan, tentu ini sangat tidak mendidik. Diapers sebaiknya digunakan hanya untuk berjaga-jaga, dan Toilet Training tetap harus diajarkan ketika tiba waktu si kecil siap untuk Toilet Training.
Menurut seorang pakar perkembangan anak, Dr. Brenda Hussey dalam bukunya, ciri seorang anak dapat dikatakan siap melakukan Toilet Training ketika ia sudah dapat berjalan dan duduk dengan baik, bermain sendiri selama lima menit, mampu melepaskan pakaian sendiri, tertarik untuk meniru orang lain yang lebih dewasa, memiliki kosakata BAB atau BAK seperti pipis atau pup, dan lain-lain.
2. Kenali tanda-tandanya.
Saat si kecil menginjak satu tahun, sebenarnya ia mulai bisa mengenali tanda-tanda ingin buang air, dan kita pun bisa mengenali dari ekspresinya terutama jika akan buang air besar. Namun untuk buang air kecil memang terkadang sulit untuk mengenali tanda-tandanya. Untuk mensiasati ini, kita bisa menjadwal buang air kecil misalnya setiap satu jam sekali. Anak ingin buang air kecil atau tidak, tetap bawa ia ke kamar kecil. Hal ini pun untuk mengajari anak pentingnya buang air di tempat semestinya.
Saat orang tua mengajarkan Toilet Training kepada si kecil, siapkan pispot kecil yang sekarang sudah banyak terdapat dipasaran untuk Toilet Training. Pilihlah gambar dan bentuk yang sudah dikenal anak, misalnya tokoh kartun kesukaan anak. letakkan bersebelahan dengan WC. Jika anak buang air katakan "nanti kalau sudah besar, adek pupnya pindah disitu ya (WC)." Ini untuk menjelaskan kepada sikecil bahwa tempat BAB yang sebenarnya bukan dipispot kecilnya, melainkan di WC.
Contoh pispot untuk si kecil |
3. Ciptakan suasana yang aman dan nyaman.
Ketika anak diperkenalkan Toilet Training, sebaiknya orang tua selalu menjaga kenyamanan dan rasa aman bagi anak. Misalnya jangan sampai ketika anak akan buang air ia terpeleset karena lantai yang licin atau kakinya terperosok ke dalam lubang WC. Tentu saja hal ini akan menimbulkan trauma bagi anak sehingga anak enggan untuk buang air dikamar kecil.
Contoh Ring Toilet Untuk Balita |
Untuk memastikan kenyamanan anak, sediakan lampu yang cukup terang, dan hindarkan bau yang tidak sedap. Ketika anak pertama kali dibawa melakukan Toilet Training mungkin anak akan menolak atau menagis. Orang tua harus sabar dan memberikan pengertian sambil tetap membawanya kekamar kecil, mengelus punggungnya dan meyakinkan anak bahwa hal yang dilakukannya adalah benar.
Jiak anak tetap menolak, bersabarlah, jangan mundur kebelakang. Jangan biarkana anak buang air disembarang tempat. Sudah menjadi tugas orang tua untuk mengajarkan anak buang air pada tempatnya. Kunci keberhasilan Toilet Training adalah sikap konsisten dan sabar.
Selain mengajarkan anak terbiasa buang air pada tempatnya, penting juga bagi orang tua untuk mengajarkan adab. Adab ketika akan masuk atau keluar kamar mandi, seperti membaca doa, mendahukan kaki kiri ketika masuk dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar, tidak berlama lama di dalam kamar kecil, dan lain-lain. Untuk tulisan doa, dapat ditempel diluar kamar mandi yang strategis dan dapat dibaca dan mengingatkan anak ketika akan ke kamar kecil. Pada tahap awal, orang tua dapat mengucapkan doa hingga terdengar ditelinga anak, lama-lama meraka akan hafal dan dapat melafalkannya sendiri. kuncinya sabar, sabar, sabar, konsisten. Titik.
Jika Toilet Training ini dilakukan secara konsisten, maka saat usia pra sekolah, TK atau anak berusia lima tahun, ia akan sudah terbiasa mengatakan kepada orang lain bahwa ia akan buang air dan harus ke toilet.
Selamat mencoba, semoga berhasil :)
Baca juga artikel:
0 komentar:
Posting Komentar