Cara Menghadapi Bayi Yang Sering Menangis |
Apakah bayi yang banyak tidur dan tidak
menangis dapat dikategorikan bayi yang baik? banyak orang mengatakan,”ya”, dan
jawaban yang mereka lontarkan tersebut bisa dipahami. ”Baik”dan “buruk”merupakan istilah yang
bersifat menghakimi yang sering digunakan banyak orang untuk mendeskripsikan
perilaku watak bayi. Seorang bayi yang”baik”adalah bayi yang tenang dan diam,
sedangkan bayi yang “buruk” adalah bayi yang cerewet dan suka menangis.
Banyak orang tua yang meyakini bahwa anak
mereka merupakan refleksi dari diri mereka sendiri ketika mereka menginginkan
anak yang mudah diurus dan akan memberikan kepada mereka perasaan keberhasilan.
Namun demikian, seorang anak yang cerewet belum tentu anak yang”buruk” dan
belum tentu anak yang tenang adalah anak yang”baik” karena semua bayi tidak
sama, mereka berbeda satu dengan yang lainnya. Menilai dan melabeli mereka
hanya karena perilaku mereka, tidaklah tepat karena mereka hanya
mengekspresikan kebutuhan kebutuhan mereka dengan cara terbaik yang bisa mereka
lakukan. Ketika mereka menangis dan cerewet, maka ini berarti bahwa bayi ingin
mengatakan kepada orang tua mereka bahwa ada sesuatu yang salah dengan mereka. Mungkin
bayi anda lelah, terluka, tidak nyaman, lapar, ngompol, ketakutan atau mungkin
ingin digendong.
Pelabelan anak anak berlangsung pada usia
sangat dini. Pernah pada suatu ketika seorang ibu diberitahu oleh bidan bahwa
bayinya yang kelaparan sedang menangis di ruang persalinan, bidan tersebut
berkomentar tentang perilaku bayi ini sebagai hal yang buruk. Sebenarnya seseorang
tidak boleh menghakimi seorang bayi dengan cara demikian, karena mungkin
beberapa saat Kemudian bayi tersebut akan menjadi tenang dan menjadi seorang
bayi yang manis.
Satu satunya waktu yang sangat berat dan sulit
menghadapi bayi yang menangis adalah pada malam hari, ketika bayi yang sedang
terbangun benar benar nampak”buruk”. Ketika anda sudah meluangkan waktu
seharian dengan anak tanda, mungkin anda akan marah dan jengkel jika malamnya
anda harus meluangkan lagi waktu anda untuk dia, padahal anda sebenarnya ingin
istirahat dengan tenang. Anda mungkin akan menggertakkan gigi dan merasa
jengkel ketika harus bangun jam 3 malam karena bayi anda menangis. Namun jika
anda bisa berfikir bahwa tangisan bayi anda sebagai cara untuk mengekspresikan
keinginan keinginannya daripada sebagai anak yang “buruk”, maka anda akan lebih
bisa menerima tangisan anak anda
Seandainya anda bisa memahami bahwa tangisan
bayi merupakan salah satu bentuk komunikasi, mungkin anda akan meresponnya
dengan berbeda dan anda akan berusaha memahami mengapa dia menangis dan mengapa
dia tidak mau tidur sebanyak yang seharusnya atau sebagaimana yang anda
harapkan.
0 komentar:
Posting Komentar