Diambil dari majalah Ummi No.10/15. tahun 2004
Tokoh: Almh.Yoyoh Yusroh (Ibu 13 anak, mantan anggota DPR RI Fraksi Reformasi)
Saya seorang ibu dengan 13 anak. Banyak orang bertanya pada saya, Apa nggak repot dengan anak sebanyak itu? Saya terkadang tersenyum saja mendegar pertanyaan tersebut. Saya memang sudah siap mental menghadapi pertanyaan semisal itu.
Sejak dahulu, saya memang sudah berniat menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak.
Apa yang mendorong saya bercita-cita demikian? Ketika kuliah, saya pernah membaca buku berjudul Perempuab Diantara Hukum Dan Perundang-Undangan.Dalam buku itu diceritakan seorang yahudi berkebangsaan Austria, Tiodor Fasilian, dia mempunyai 83 anak dari dua istri. Istri pertama anaknya 71, istri kedua anaknya 12. Rata-rata anaknya lahir kembar, kembar tiga atau kembar enam.Dalam fikiran saya kok bisa ya orang yahudi beranak banyak?
Beberapa waktu kemudian saya membaca disebuah majalah tentang seorang ibu yang memiliki 59 anak. Dia bernama Natalin, seorang petani apel dari Chili. Beberapa kali ia melahirkan dikebun, sendirian, cuma berpegangan pada pohon apel, lahir anaknya kembar empat. sejak itu saya makin terobsesi memiliki banyak anak.
Cita-cita saya adalah ingin menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak dan berkualitas. Karena itu, ketika sudah menikah, saya tidak pernah memakai alat kontrasepsi. Setiap terlambat dua hari, saya tidak pernah mengeluh, malah bersyukur. Saya senang karena Allah telah memberikan kemudahan pada saya dalam menjalani setiap kehamilan. Sedikit mual dan pusing pada saat hamil adalah hal yang biasa, mabok saya akan hilang jika ada aktifitas, jalan-jalan, atau ada teman datang. Makanya kalau saya lagi mabok, suami saya bilang, mudah-mudahan ada tamu.
Allah juga memberi proses kelahiran yang mudah pada saya. Dari 13 kali melahirkan, 12 terjadi secara spontan, satu kali dengan operasi cesar. Sebenarnya kalau ditunggu bisa spontan, cuma saya ingin memiliki pengalaman melahirkan yang sempurna. Empat anak saya, termasuk yang eprtama, lahir sendiri tanpa ditolong bidan atau doketr. Saat itu saya sudah dirumah bersalin, tapi sedang sendiri karena dokternya lagi praktek atau bidannya sedang pergi. Dua anak saya lahir masih dalam keadaan terbungkus selaput ketuban.
Saya ingin menjadi ibu yang sehat dan mimiliki banyak anak dan shalihah. Karena itu saya berusaha menjalani semua masa kehamilan dan saat melahirkan dengan ikhlas. Saya ingin semua proses ini menjadi bagian dari tugas dakwah saya. Makanya meski sakit saya tahan, saya tidak ingin mengeluh , pasti orang akan mengatakan, makanya jangan punya anak banyak-banyak.
Saat mehirkan saya tidak mau teriak, saya baca al_Quran saja, sampai pernah bidannya bidannya bilang "Saya belum pernah menunggu orang melahirkan kayak ibi, diam aja saya jadi ngantuk..."
Saat menahan sakit, saya ingat banyak ibu-ibu lain juga banyak yang melahirkan. Rasa sakit saya belum seberapa dibandingkan penderitaan muslimah-muslimah di Afganistan atau di Palestina yang tengah menghadapi peperangan, atau muslimah yang diperkosa, selain itu, saya sadar saya sedang berjihad, berjuang melahirkan-Insya Allah-seorang calon pemimpin masa depan. Ini membuat saya lebih santai dan tidak stress. Saya nikmati saja semua proses tersebut. Alhamdulillah semua berjalan lancar.
Saya ingin menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak yang sehat jasmani dan rohani. Karena itu saya menjaga makanan. Saya makan tidak hanya sekedar mengikuti selera, tapi saya pikirkan, apakah ini baik atau sehat untuk calon ibu atau tidak. Saya lebih memilih makanan padang, misalnya, dari pada bakso. Saya suka makan ikan, gado-gado, keredok, dan aneka jus. Saya tidak suka minum soft drink.
Sebelum dan sesudah melahirkan saya suka makan kurma untu kekuatan fisik. Bukankah Maryam juga memakan kurma saat melahirkan Isa as? Bukankah ini juga sunah Rasul? Saat hamil ke delapan, seorang melakukan penelitian terhadap saya. Ia mencatat semua perkembangan saya. menurut dia, sebelum melahirkan saya menderita anemia (kekurangan darah), saya sempat khawatir. Tapi setelah melahirkan darah saya normal sekali. Saya juga suka minum susu dan campuran satu sendok teh minyak zaitun plus tiga sendok madu. Saya tidak pernah minum jamu.
Saya memang ingin menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak yang cerdas dunia akhirat.
Tokoh: Almh.Yoyoh Yusroh (Ibu 13 anak, mantan anggota DPR RI Fraksi Reformasi)
Saya seorang ibu dengan 13 anak. Banyak orang bertanya pada saya, Apa nggak repot dengan anak sebanyak itu? Saya terkadang tersenyum saja mendegar pertanyaan tersebut. Saya memang sudah siap mental menghadapi pertanyaan semisal itu.
Sejak dahulu, saya memang sudah berniat menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak.
Apa yang mendorong saya bercita-cita demikian? Ketika kuliah, saya pernah membaca buku berjudul Perempuab Diantara Hukum Dan Perundang-Undangan.Dalam buku itu diceritakan seorang yahudi berkebangsaan Austria, Tiodor Fasilian, dia mempunyai 83 anak dari dua istri. Istri pertama anaknya 71, istri kedua anaknya 12. Rata-rata anaknya lahir kembar, kembar tiga atau kembar enam.Dalam fikiran saya kok bisa ya orang yahudi beranak banyak?
Beberapa waktu kemudian saya membaca disebuah majalah tentang seorang ibu yang memiliki 59 anak. Dia bernama Natalin, seorang petani apel dari Chili. Beberapa kali ia melahirkan dikebun, sendirian, cuma berpegangan pada pohon apel, lahir anaknya kembar empat. sejak itu saya makin terobsesi memiliki banyak anak.
Cita-cita saya adalah ingin menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak dan berkualitas. Karena itu, ketika sudah menikah, saya tidak pernah memakai alat kontrasepsi. Setiap terlambat dua hari, saya tidak pernah mengeluh, malah bersyukur. Saya senang karena Allah telah memberikan kemudahan pada saya dalam menjalani setiap kehamilan. Sedikit mual dan pusing pada saat hamil adalah hal yang biasa, mabok saya akan hilang jika ada aktifitas, jalan-jalan, atau ada teman datang. Makanya kalau saya lagi mabok, suami saya bilang, mudah-mudahan ada tamu.
Allah juga memberi proses kelahiran yang mudah pada saya. Dari 13 kali melahirkan, 12 terjadi secara spontan, satu kali dengan operasi cesar. Sebenarnya kalau ditunggu bisa spontan, cuma saya ingin memiliki pengalaman melahirkan yang sempurna. Empat anak saya, termasuk yang eprtama, lahir sendiri tanpa ditolong bidan atau doketr. Saat itu saya sudah dirumah bersalin, tapi sedang sendiri karena dokternya lagi praktek atau bidannya sedang pergi. Dua anak saya lahir masih dalam keadaan terbungkus selaput ketuban.
Saya ingin menjadi ibu yang sehat dan mimiliki banyak anak dan shalihah. Karena itu saya berusaha menjalani semua masa kehamilan dan saat melahirkan dengan ikhlas. Saya ingin semua proses ini menjadi bagian dari tugas dakwah saya. Makanya meski sakit saya tahan, saya tidak ingin mengeluh , pasti orang akan mengatakan, makanya jangan punya anak banyak-banyak.
Saat mehirkan saya tidak mau teriak, saya baca al_Quran saja, sampai pernah bidannya bidannya bilang "Saya belum pernah menunggu orang melahirkan kayak ibi, diam aja saya jadi ngantuk..."
Saat menahan sakit, saya ingat banyak ibu-ibu lain juga banyak yang melahirkan. Rasa sakit saya belum seberapa dibandingkan penderitaan muslimah-muslimah di Afganistan atau di Palestina yang tengah menghadapi peperangan, atau muslimah yang diperkosa, selain itu, saya sadar saya sedang berjihad, berjuang melahirkan-Insya Allah-seorang calon pemimpin masa depan. Ini membuat saya lebih santai dan tidak stress. Saya nikmati saja semua proses tersebut. Alhamdulillah semua berjalan lancar.
Saya ingin menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak yang sehat jasmani dan rohani. Karena itu saya menjaga makanan. Saya makan tidak hanya sekedar mengikuti selera, tapi saya pikirkan, apakah ini baik atau sehat untuk calon ibu atau tidak. Saya lebih memilih makanan padang, misalnya, dari pada bakso. Saya suka makan ikan, gado-gado, keredok, dan aneka jus. Saya tidak suka minum soft drink.
Sebelum dan sesudah melahirkan saya suka makan kurma untu kekuatan fisik. Bukankah Maryam juga memakan kurma saat melahirkan Isa as? Bukankah ini juga sunah Rasul? Saat hamil ke delapan, seorang melakukan penelitian terhadap saya. Ia mencatat semua perkembangan saya. menurut dia, sebelum melahirkan saya menderita anemia (kekurangan darah), saya sempat khawatir. Tapi setelah melahirkan darah saya normal sekali. Saya juga suka minum susu dan campuran satu sendok teh minyak zaitun plus tiga sendok madu. Saya tidak pernah minum jamu.
Saya memang ingin menjadi ibu yang sehat dan memiliki banyak anak yang cerdas dunia akhirat.
1 komentar - Skip ke Kotak Komentar
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau
Posting Komentar