Berbagi tulisan bermanfaat yang pernah ku baca

Penampilan Itu Pintu Pertama

Penampilan Itu Pintu Pertama

Kalau bisa dibilang sebagai suatu bentuk paket promo maka penampilan adalah bungkusnya. Tapi bungkus kalau tanpa isi kurang maksimal. Penampilan hanya sebagai pintu pertama. Maka, berikan kesan pertama yang positif.

 Saya ingat kata nabi, “ tanda akhir zaman adalahah laki laki menyerupai wanita. “ saya tidak berani menyimpulkan, tapi jangan jangan ada fenomena yang mengarah ke sana. Kelihatannya laki laki kini kurang menunjukan diri, bukan sebagai seorang yang gentle, Seorang yang berkapasitas pemimpin. Kita tidak harus menjadi laki laki yang cantik, penuh dengan gincu dan segala macam,saya tidak setuju itu. Tapi, menjadi lelaki yang bersih saya setuju.

 Saya tidak ke salon tapi memang sejak menikah saya tidak pernah berpindah dari tempat cukur rambut favorit saya. di daerah tanjung barat, jakarta selatan. Saya enjoy saja, di mana pun saya pindah rumah, selalu saya cukur rambut ke situ.

 Kalau perawatan diri, saya lebih banyak melakukan sendiri. Kalau harus melibatkan perawatan seperti facial Atau seperti yang ada di salon, ke istri saya saja sudah cukup. Kegiatan saya cukup banyak di luar, banyak interaksi dengan cuaca di luar. Jadi, kalau panas ya saya pakai sunblock, kalau berdebu ya pulang ke rumah, paling tidak saya ke kamar mandi cuci muka, sikat gigi, dan sebenarnya yang paling utama, ya wudhu. Sebelum tidur, Kita wudhu.

 Pakaian harus mencerminkan kepribadian, tidak perlu meniru orang lain. ia akan sesuai dengan karakter kita. Kita juga harus menyesuaikan dengan suasana yang akan kita hadapi. Untuk suasana yang membutuhkan keceriaan, ya kenakan warna yang cerah. Kalau suasananya yang berbeda yang disesuaikan lagi. Berkabung tidak dengan warna merah, kan?.

 Sejak tahun terakhir ini saya diamanahi menjadi pemimpin umum majelis nubuwwah, dan kami juga dalam proses perencanaan membangun pondok pesantren, saya sudah mulai membiasakan diri untuk memakai sorban, untuk menjaga diri saya, juga karena saya merasa nyaman memakainya.

 Saya suka warna putih putih, yang mencerminkan kesucian, keterbukaan, kepolosan, apa adanya. Ini juga mengingatkan saya tentang pesan yang harus saya sampaikan kepada umat. Tidak lupa untuk mengedepankan keikhlasan. Tulus, bukan fulus. Busana saya pilih sendiri tapi kadang saya minta second opinion dari istri, supaya beda, saya juga menggunakan jasa tukang jahit.

 Ada dua jenis parfum yang saya gunakan. Untuk acara acara umum, saya suka aroma yang tidak terlalu menyengat, lebih ke arah yang alami. Tapi kalau untuk acara acara keagamaan, ya saya pakai minyak wangi yang dicoliin di badan atau pakaian. saya suka wangi kesturi, yang terkesan lebih religius. (Reza M syarif)

 Sumber majalah ummi edisi maret 2008.




0 komentar:

Posting Komentar

Penampilan Itu Pintu Pertama