Kopi
yang kita konsumsi sehari hari berasal dari bagian biji yang terdapat pada buah
kopi. Bji yang baik berasal dari buah kopi yang ranum dengan warna merah
mengkilat. Setelah dilepaskan dari daging buah, biji kopi selanjutnya
dikeringkan.
Pada biji
kopi kering sebenarnya belum memiliki aroma sama sekali, karena aroma kopi baru
akan tercium ketika kopi melalui proses sangrai. Kopi kemudian akan dihaluskan.
Proses penghalusan ini dapat menggunakan mesin atau secara manual. Dihaluskan dengan
cara manual atau menggunakan mesin akan menghasilkan cita rasa yang berbeda, sesuai
dengan selera masing masing.
Bubuk
kopi yang telah di sangrai selanjutnya diseduh dengan air panas kemudian
ditambahkan gula, krimer atau susu sesuai dengan selera masing masing.
Untuk menghasilkan kopi dengan cita rasa yang tinggi tentu saja
ditentukan oleh kualitas biji kopi, proses, pencampuran dengan bahan lain, atau
saat penyeduhan dengan air panas.
Dalam
biji kopi dapat terkandung banyak protein, minyak dengan aroma yang khas serta
asam organik. Semua komposisi ini sangat tergantung pada jenis kopi itu sendiri,
tempat tumbuh kopi, macam dan ketinggian tanah dari permukaan laut, serta cara
penanaman kopi itu sendiri
Kopi juga
banyak mengandung mineral seperti magnesium, natrium kromat dan kalium. Kadar mineral
inilah yang akan berpengaruh terhadap warna serta aroma dan rasa kopi ketika
diseduh dengan air panas.
Selain banyak
mengandung mineral, kopi juga mengandung komponen non gizi yang merupakan
senyawa bioaktif untuk cita rasa dan pengawet, seperti kafein dan asam
klorogenat.
Manfaat zat kafein pada kopi
Kafein yang
terkandung dalam kopi tidak selamanya memiliki efek negatif, terutama jika kita
mengkonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Hal ini telah diteliti secara intensif
oleh Dr.Murdoch Ritchie, dalam the pharmalogical
Basics of Therapeutics, yaitu kafein yang terkandung pada 1-2 gelas justru
dapat menambah kecepatan berpikir dan inspirasi, dapat membuat badan lebih
segar, dan dapat mengobati rasa lelah dan mengantuk. Namun sebaliknya yang
terjadi jika kita mengkonsumsi kafein dalam kopi secara berlebihan, misalnya
kopi dalam jumlah yang cukup banyak ( 10 cangkir ) maka akan menimbulkan efek
negatif yaitu akan menimbulkan rasa kecemasan, gelisah, insomnia serta diare
bahkan menyebabkan kematian.
Dalam sebuah
penelitian, 1 cangkir kopi dapat mengandung 115 mg kafein. Satu cangkir
espresso dan kopi tubruk mengandung 80
mg kafein. Sedangkan kopi instan mengandung sekitar 65 mg kafein. Bahkan pada
kopi tanpa kafein pun tidak benar benar bebas dari kandungan kafein karena
kafein karena masih terdapat sekitar 3 mg didalamnya.
Selain pada
kopi, banyak juga di sekitar kita yang mengandung kafein, seperti minuman
bersoda yang mengandung sekitar 23 mg kafein, teh 40 mg kafein, serta coklat
yang memiliki 20 mg kafein.
Kopi juga mengandung antioksi dan jalan zat lain yang bermanfaat.
Senyawa kimia pada kopi dibedakan menjadi dua
yaitu senyawa yang mudah menguap
dan senyawa yang tidak mudah menguap. Untuk senyawa yang mudah menguap misalnya
aldehida, keton, dan alkohol. Sedangkan untuk senyawa yang tidak mudah menguap
pada kopi adalah asam klorogenat, kafein
dan senyawa nutrisi lainnya.
Kafein yang
terkandung pada kopi merupakan unsur terpenting yang menghasilkan rangsangan,
sedangkan kafeole adalah faktor yang menentukan aroma dan cita rasa. Kafein sendiri
dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan ginjal pada manusia. Pengaruhnya terhadap
sistem saraf pusat manusia adalah dapat mencegah rasa kantuk, menaikkan daya
tangkap panca indra, mempercepat daya pikir, serta dapat mengurangi perasaan
lelah dan bosan. Namun begitu kafein sendiri bukan hanya terdapat pada kopi
tapi juga terdapat pada minuman lain seperti minuman cola dan teh.
Apabila
kopi dikonsumsi dalam jumlah yang normal dapat bersifat menguntungkan bagi
tubuh manusia karena penggunaan kafein dalam jumlah yang cukup dapat memberikan
pengaruh dan efek yang bersifat hanya sementara dan tidak berbahaya.
Dalam beberapa
penelitian ditemukan bahwa angka aman dalam mengkonsumsi kafein sehari hari
adalah 250 mg sampai 600 mg perhari. Konsumsi kafein dalam jumlah yang
berlebihan perhari dapat memberikan efek yang negatif pada tubuh.
Sebenarnya
pengaruh kafein sangat tergantung pada individu dan tingkat sensitivitasnya
sendiri. Pengaruh kafein berbeda pada beberapa orang. Pada orang tertentu Tubuhnya memberikan
reaksi yang cukup negatif jika mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang tidak
terlalu banyak, sehingga orang tersebut akan merasa berdebar debar setelah
minum kopi. Namun pada orang lain mungkin akan merasa biasa saja tanpa keluhan
jika mengkonsumsi 10 cangkir kopi per hari. Di indonesia sendiri konsumsi kopi
secara umum adalah 1 sampai 3 cangkir per hari
Kopi juga
mengandung zat zat yang bermanfaat seperti zat besi, magnesium, fosfor, kalium,
dan fluoride. Kandungan polifenol nya pun bersifat sebagai zat antioksidan. Dari
sebuah penelitian ilmiah ditemukan bahwa 1 sampai 3 cangkir kopi dalam sehari
bermanfaat bagi kesehatan dibandingkan bagi mereka yang tidak mengkonsumsi kopi
sama sekali, yaitu dapat mengurangi resiko kanker usus besar, batu empedu,
sirosis hati, parkinson, serta serangan asma.
Di eropa
banyak orang menolak minum kopi dengan alasan mengganggu kesehatan. Padahal penelitian
terbaru menunjukkan konsumsi satu cangkir kopi dapat berfungsi sebagai minuman
kesehatan dan bagi wanita dapat menjaga berat badan agar tidak menjadi
berlebihan.
Kopi juga
dapat dijadikan menekan kadar gula dalam darah sehingga seseorang yang rutin
mengkonsumsi kopi dapat terhindar dari bahaya diabetes tipe 2, tentu saja jika
mengkonsumsi kopi tanpa penambahan krim dan gula secara berlebihan.
Selain itu
kopi juga memiliki manfaat bagi perbaikan sistem pencernaan dan menahan
terbentuknya jaringan kanker kolon serta mengurangi penyakit parkinson.
Tidak hanya
itu sebuah penelitian di amerika serikat menunjukkan bahwa kopi dapat mencegah
penyakit jantung, dan stroke.
Kesimpulan yang telah diumumkan oleh badan
kesehatan dunia ( WHO ) menyatakan bahwa kopi tidak membuat peminumnya menjadi
kecanduan, tidak menyebabkan keropos tulang ( osteoporosis ), dan tidak meningkatkan
tekanan darah maupun jantung koroner. Efek negatif ini tidak akan terjadi
karena kopi mengandung asam fenolat yaitu polifenol yang bersifat antioksidan. Namun
tentu saja jika kopi dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan.
0 komentar:
Posting Komentar