Pada suatu hari, datang seorang laki laki dari
kalangan anshar menemui nabi Muhammad saw lelaki ini bertubuh sehat namun ia
berpakaian lusuh dan menengadahkan tangannya untuk meminta minta
Rosululloh
memandangi lelaki yang meminta minta ini lantas berkata,
“apakah
kamu memiliki sesuatu barang di rumah mu? “
Lelaki itu
menjawab, “aku hanyalah seorang miskin yang tidak memiliki barang barang
berharga, dirumahku hanya ada selembar alas pelana yang biasa aku gunakan untuk
tidur dan gelas minum untuk sehari hari. “
“coba
kau bawa kemari barang barang itu” perintah Rasul.
Maka kembalilah
lelaki itu ke rumahnya di perkampungan Ansor dan kembali dengan membawa barang
barang yang telah disebutkan.
Rosululloh
meminta izin sang lelaki untuk menawarkan barang barang itu pada sahabatnya. Lelaki itu mengijinkan, maka oleh Rasulullah,
barang barang lelaki tersebut dibawa ke tengah para sahabat untuk ditawarkan.
“siapa
bersedia membeli barang barang ini? “ ujar Rasulullah.
Para sahabat
datang dan melihat apa yang ditawarkan Rasulullah.
“Aku mau
membelinya seharga satu dirham ya Rasulullah, “kata seseorang.
“Aku mau
membelinya seharga dua dirham, “tawar yang lain
“baiklah,
engkau yang mendapatkannya, “kata Rasulullah pada orang yang memberi tawaran
dua dirham.
Setelah mendapatkan
uang 2 dirham, Rasulullah beralih pada sang lelaki pemilik alas pelana dan
menyerahkan uang dua dirham itu padanya
“ambil
uang ini. Gunakan yang satu dirham untuk keperluan keluargamu dan gunakan yang
satu dirham untuk bekal perjalananmu pulang pergi kemari. “kata Rasulullah pada
lelaki itu seraya memintanya untuk datang lagi pada beberapa waktu mendatang.
Lelaki itu
pun pulang ke kampungnya dan kembali beberapa waktu kemudian menghadap Rasulullah.
Pada saat itu Rasulullah hanya memberi nya seutas tali.
“pergilah
engkau mencari kayu bakar. Kumpulkan dan ikat dengan tali ini. Setelah 15 hari
datanglah lagi menghadap padaku “
Maka,
dengan membawa tali pemberian Rasulullah tentang lelaki itu pun beranjak
meninggalkan Rasulullah. 15 hari kemudian, sang lelaki datang kembali. Tetapi kali
ini ia tidak lagi tampil lusuh. Ia juga terlihat gembira
“Kelihatan
bergembira, bagaimana kabarmu dalam 15 hari ini? “tanya Rasulullah.
“alhamdulillah,
ya Rasulullah, kabarku sangat baik. Aku sudah menjalani perintahmu mencari kayu
bakar. Setelah kayu bakar itu aku kumpulkan cukup banyak, akupun menjualnya ke
pasar. Ternyata hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluargaku sehari hari
maka aku mencari kayu bakar lagi dan menjualnya begitulah aku memenuhi
kebutuhan hidup keluarga ku kini. Jawab sang
lelaki dengan wajah berseri seri. Ia juga
menambahkan, bahwa kini ia memiliki uang 10 dirham yang bisa digunakan untuk membeli
makanan dan pakaian.
Mendengar
penjelasan itu, Rasulullah pun menjadi ikut gembira. Wajahnya menampakan raut persetujuan dan Beliau
berkata.
“Sungguh amat baik yang sudah engkau lakukan
itu. Dan ketahuilah, apa yang kamu
kerjakan itu, sungguh jauh lebih baik daripada kamu meminta minta memohon belas
kasihan orang lain kesana dan kemari. Apalagi,
meminta minta itu bisa membuat wajahmu ternoda di hari kiamat nanti. “
Maka bersyukurlah
sang lelaki karena Rasulullah telah mencegahnya mendapat aib di hari kiamat
nanti dan mendorongnya untuk selalu berusaha mencari pekerjaan yang halal dan baik
sebagai sumber penghidupan.
Sumber ummi edisi 1 mei 2005
0 komentar:
Posting Komentar