Hindari 4 Kata Ini, Maka Hubungan Akan Langgeng.

Untuk pasangan yang ingin menjaga hubungannya dengan pasangan agar tetap awet, hindarilah menggunakan 4 kata dibaeah ini.

1. menggunakan kata dan kalimat yang berlebihan.

Suami meletakkan handuk bekas pakai diatas tempat tidur, padahal basahnya akan mengotori seprei yang sudah rapi, lalu sang istri berkata, “Kamu SELALU saja bikin aku kesal, kamu SELALU taruh handuk diatas seprai meskipun aku sudah sejuta kali bilang, habis dipakai handuk ya dijemur dong, tapi kamu memng GAK PERNAH mau dengar sih.”

Wah wah wah, siapa yang tidak panas dituding SELALU salah? Jangan salah kalau kesalahan malah bakal berulang, bukan tidak mungkin pasangan karena sangking kesalnya malah ngeyel dan berfikir, “Ya sudah, kenapa ribut kalau aku memang selalu begitu, sudah biasa dong.” Nah lho.

2. Sering menggunakan kata dan kalimat yang menuduh.

Pagi pagi sebelum kepasar, istri sibuk mencari dompet diatas meja rias. Dalam keadaan bingung sang istri bertanya kepada suami, “Abi lihat dompet aku nggak?” Sambil terus membaca koran sang suami malah mejawab, “Makanya kalau menaruh barang jangan sembarangan, kalau hilang bagaimana, sekarang sudah mau berangkat malah jadi repot, dompet gak ketemu.”

Menyudutkan orang lain memang mudah, kadang malah bisa jadi pelarian untuk bebas dari tanggung jawab. Tetapi dituding lalai, apalagi sang istri sedang meminta dukungan atau bantuan, tentu tidak akan memunculkan solusi. Kenapa yakin istri lalai meletakan barang? Bukan karena lupa karena sejak pagi sibuk dengan aktifitas rumah tangga?

Kalu sedang sibuk atau lelah, bisa saja istri terpancing emosi dan menjawab dengan gaya dan kalimat yang kurang sedap ditelinga. Jangan jangan hubungan dengan dia malah jadi sering konslet.

3. Sering menggunakan kata dan kalimat yang mengecilkan hati.

Sepulang dari pertemuan, seorang istri berkata dengan wajah muram kepada suaminya,”Aku sedih deh, tadi dipertemuan ada yang membicarakan soal ibu bekerja, katanya ibu yang bekerja anaknya cenderung sering nakal, aku kan jadi tersindir."

“Alaaaah begitu aja kok dipikirin.”

Aiihh, kenapa saat itu kita tidak berfikir bahwa istri memang sedang benar benar sedih dan butuh tempat curhat? Hati hati mengecilkan arti emosi pasangan bisa membuat pasangan merasa diabaikan dan malas membuka diri. Kalau pasangan menjadi stress dan tidak bahagia, bagaimana kehidupan keluarga menjadi bahagia?

4. Selalu membanding bandingkan sesuatu.

“Tahu gak mas, suami temenku, Ustad Zikri, hobi bikin sarapan nasi goreng buat keluarganya. Kapan nih mas bikin sarapan buat kita?”

“Kamu kan bukan nikah dengan Ustad Zikri.”

Nah lho, ini jelas tanda bahaya. Tidak ada pasangan yang suka dibanding bandingkan. Apalagi kalu maknanya terasa seperti tuntutan. Terima saja pasangan apa adanya. Kalupun punya keinginan, ungkapkan saja tanpa membanding bandingkan.

Semoga bermanfaat.

Dikutip dari majalah ummi No.1/XVIII, judul asli “Satu Kata Berjuta Makna”

Baca juga artikel:

• Hukuman Mati, Setuju atau Tidak Setuju?
• Allah menjawab Kerisauan hati nya