Setiap luka
pada prinsipnya akan meninggalkan bekas pada kulityang normal, batas antara
kulit yang pernah luka dengan kulit normal tidak akan begitu jelas terlihat. Hasilnya
akan lain bila proses penyembuhan luka terganggu misalnya karena terinfeksi
kuman. Bekas luka atau jaringan parut ini tidak hanya membesar, namun cepat
meluas. Hal inilah yang menjadi awal terbentuknya keloid, yaitu jaringan parut
hypertrophic yang tercipta setelah luka sembuh dan bila dibiarkan berlarut
larut memang akan bertambah besar, inilah awal mula terbentuknya keloid.
Sekilas keloid
tampak seperti tumor (benjolan) berwarna merah muda, berukuran beberapa
milimeter sampai sebesar kepalan tangan. Selain itu diiringi dengan keluhan
gatal atau nyeri pada daerah keloid.
Pada prinsipnya,
keloid terjadi karena menumpuknya (deposit )kolagen. Kolagen ini merupakan
unsur utama pembentuk lapisan dermis (kulit ). Kondisi yang paling baik adalah
bila jumlah kolagen ini tidak terlalu banyak. Hal ini berarti proses
penghancuran kolagen seimbang dengan proses pembentukan sehingga bantalan kulit
pun baik.
Akan tetapi
proses ini tidak selalu berjalan mulus jika proses penghancuran kolagen ini
terhambat, misalnya karena terinfeksi kuman, sementara proses pembentukan
kolagen berjalan terus akibatnya terjadi penimbunan kolagen. Hal inilah yang
menimbulkan koloid .
Zat yang
bertugas menghancurkan kolagen dalam kulit adalah enzim kolagenase Namun karena
terjadi ketidakseimbangan tertentu, mekanisme kerja enzim ini menjadi kacau dan
terhambat. Hal inilah yang mengakibatkan kolagen menumpuk di bawah permukaan
kulit.
Tidak semua
bagian tubuh ditumbuhi oleh koloid bila terkena luka. Ada beberapa bagian tubuh
tertentu seperti pundak, dada, punggung bagian atas, leher, tungkai, dan paha
bagian atas yang terhindar dari keloid. Hal ini diperkirakan karena regangan
kulit di wilayah tersebut lebih besar. Namun, tidak menutup kemungkinan keloid
juga tumbuh di kuping bagian bawah setelah ditindik hal ini biasanya karena
terkena infeksi kuman ketika proses penyembuhan tengah berlangsung .
Seseorang
mengalami keloid karena beberapa faktor. Seseorang menjadi lebih rentan terhadap keloid
karena garis keturunan. Adapun dari segi umur, keloid lebih sering menimpa
mereka yang berusia 10 hingga 80. Tanpa mengenal perbedaan jenis kelamin. Yang perlu
diketahui, keloid ditemukan lebih banyak pada ras kulit hitam dibandingkan ras
berkulit putih.
Cara menghilangkan keloid
Ada beberapa
cara yang dapat dipakai untuk menghilangkan keloid. Walau sampai saat ini
hasilnya masih kurang memuaskan, antara lain operasi bedah pisau, bedah beku,
bedah laser, radiasi sinar radioaktif, anti metabolit, dan antihistamin
Dari sekian
banyak cara, yang dianggap paling
efektif sampai sekarang adalah pemberian suntikan obat golongan kortikosteroid
kedalam massa Keloid.
Tujuan penyuntikan
obat ini untuk mengaktifkan kembali enzim kolagenase yang berfungsi
menghancurkan kolagen, mengecilkan pembuluh darah yang menuju ke keloid, agar
suplai makanan yang digunakan untuk pembentukan kolagen berkurang
Memang tidak
semua jenis kortikosteroid bisa digunakan. Penyuntikan umumnya sekali seminggu
sedangkan jangka waktu penyuntikan tergantung pada besar kecilnya keloid.
Penyuntikan
tidak boleh dihentikan secara mendadak agar keloid tidak segera kambuh dan
hasilnya memuaskan. Terkadang penderita mengalami syok akibat nyeri pada
penyuntikan pertama, tetapi pada penyuntikan selanjutnya tidak lagi, karena
umumnya keloid telah lunak.
Sedangkan
penanganan keloid dengan cara operasi ternyata hasilnya tidak terlalu memuaskan
karena lebih dari 50 persen penderita keloid akan kambuh kembali serta parut
yang ditimbulkan Setelah operasi justru lebih besar dan lebih jelek
dibandingkan sebelumnya.
Selain itu untuk mengobati keloid dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik peregangan dan penekanan. Pada terapi ini,
peregangan dan penekanan menggunakan kain bekas pada luka keloid ditambah
dengan pengurutan 4 sampai 5 kali selama 5 menit, memakai salep atau krim
pelumas yang mengandung kortikosteroid.
Keloid juga
dapat diatasi dengan pengobatan bedah beku menggunakan es kering co2 dalam
terapinya. Bila kita menggunakan terapi ini dapat menyebabkan kulit melepuh. Namun
walaupun begitu metode memakai es krim ini masih dipakai bersama dengan
penyuntikan kortikosteroid ke dalam keloid .
Es kering
Co2 dapat memperlunak kepadatan koloid hingga
mudah disuntik. Menghilangkan
keloid dengan menggunakan terapi radiasi sudah ditinggalkan, Karena bila dosis
radiasi kecil makalah keloid mudah kambuh. Tapi bila dosisnya tinggi, kulit
menjadi tipis dan pembuluh darah tampak terlihat jelas. Keloid bisa dicegah
asal disertai dengan perawatan luka yang cermat. Jangan sampai luka terkena
infeksi kuman yang bisa menyebabkan peradangan, terutama pada daerah rawan
keloid seperti pundak, dada, leher, paha dan pinggul. Caranya bila luka terlalu
lebar, segera ke dokter untuk dijahit. Jahitan tidak boleh terkena air 3 sampai
4 hari sesudahnya. Sebelum jahitan diangkat luka tersebut tidak boleh terbuka,
karena luka yang terbuka akan menyebabkan masuknya kuman yang akan berakibat
infeksi.
0 komentar:
Posting Komentar