Kemasukan Roh Dalam Pandangan Islam
Ketika itu
sang dukun melilit tubuhnya dengan jimat-jimat dan kain kuning. Lalu dia
memanggil sesuatu dengan cara-cara tertentu untuk
memasuki tubuhnya. Kemudian bergetarlah seluruh tubuh si dukun dan tenang
kembali dengan mata terpejam. Dengan panjang lebar ia berkata: Assafamu’alai-
kum...Saya Sultan Syafiuddin...Kita hanya hamba Allah yang lemah...Malam ini
harus shalat Hajat dulu... dsb."
1. Dari perkataan mbah dukun yang kemasukan
"sultan", apakah benar menurut ajaran Islam?
2. Benarkah yang memasuki tubuh mbak dukun
adalah roh Sultan Syafiuddin yang telah wafat atau jin yang berbohong mengaku
sebagai sultan?
3. Apakah roh orang mati dapat dipanggil dan berhubungan serta bisa melihat orang
yang hdup bahkan mengetahui kejadian-kejadian di dunia?
4. Apakah benar ada "roh gentayangan” dan
apa sebenarnya roh gentayangan dari orang yang telah mati tersebut?
Abdulah-Tebas,
Sambas
Wa
'aiaikumussalam wr wb.
0001pt 49.65pt; text-indent: 25pt;"> Alhamdulillahi rabbil alamin. Wasshalatu wassalaamu ala rasulillah, wa bad...
Masalah roh
adalah salah satu persoalan ghaib yang hanya Allah yang tahu. "Dan
mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah,
‘Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan melainkan sedikit1" (QS al-lsra’: 85).
Mengenai
pertanyaan Anda, dapat kami katakan bahwa yang masuk ke dalam tubuh mbah dukun
Itu adalah jin atau syetan yang berbohong dan mengaku sebagai sultan. Tak ada
roh gentayangan, apalagi mengganggu manusia. Jika ia meminta sesuatu jangan
dipenuhi, apalagi terkait dengan ibadah. Karena segala hal yang berkaitan
dengan ketentuan ibadah telah dijelaskan dalam al-Oui^an dan Sunnah.
Mengembalikan
roh seseorang tertentu kepada jasadnya setelah dicabut oleh Allah mungkin saja
terjadi dengan takdir Allah. Tapi tentang terjadinya membutuhkan dalil.
Dalam al-Qur'an terdapat dalil yang menunjukkan kembalinya arwah kepada sebagian
makhluk, karena hikmah yang dikehendaki oleh Allah. Termasuk di dalamnya adalah
apa yang disebutkan dalam kisah orang yang terbunuh dari kalangan Bani Israil.
‘Dan (ingatlah),
ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah
hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman,
"Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu!’ Demikianlah
Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan
padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti” (QS ai- Baqarah;
72-73).
Demikian juga dalam peristiwa pengem- baliah mh
Uzair dan keledainya setelah seratus tahun. Firman Allah, "Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang
yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia
berkata, 'Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah
hancur?’ Maka Allah mematikan o- rang itu seratus tahun, kemudian
menghidupkannya kembali. Allah bertanya, 'Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?’ la menjawab,
‘Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari/ Allah berfirman, ‘Sebenarnya
kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan
minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah
menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi
manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami
menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.' Maka tatkala
telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun
berkata Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’," (QS
al-Baqarah: 259). Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar