Tokek memiliki
bentuk yang mirip cicak tetapi lebih besar. Panjang tubuh mencapai 20 cm atau
lebih tergantung umur dan kecukupan gizi. Kepalanya agak besar dan berbentuk
segitiga. Ujung mulut nya menonjol membulat dan di dalamnya terdapat banyak
gigi kecil yang rata dan tajam. Lubang telinganya berbentuk elips. Letak mata
dan lubang hidung dekat dengan moncong. Mata tokek terlihat sangat spesifik
karena terlihat besar dan agak menonjol.
Habitat tokek
banyak didapatkan di daerah gunung berbatu dengan permukaan yang agak kasar. Selain
itu, tokek mudah dijumpai di pohon pohon yang berlubang. Tokek sering pula
dijumpai di rumah kita, misalnya pada tembok dekat kamar mandi, di sudut sudut
rumah yang tersembunyi, atau kadang bersembunyi di balik gorden.
Cara penangkapan tokek
Panen raya untuk penangkapan tokek antara bulan
Mei sampai September. Pada umumnya penangkapan pocket dilakukan pada waktu
malam hari.
Penangkapan
tokek dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana seperti lampu teplok
dan bambu
jepang yang panjang dengan jala lingkar yang terbuat dari senar pancing. Cara pembuatannya
menggunakan sebuah bambu yang ujungnya diikat dengan senar pancing dalam bentuk
kolongan atau menggunakan bulu ekor kuda. Ada juga yang menangkap tokek dengan
sengatan listrik dapat juga menggunakan lem perekat atau getah nangka yang
dipasangkan di ujung bambu dari tenaga aki. Setelah tertangkap, tokek dimasukkan
dalam karung.
Pada malam hari tokek keluar untuk mencari
makan. Menangkap tokek perlu menggunakan sinar lampu untuk menyoroti mata tokek
hingga rabun sesaat. Kemudian tokek disabet dengan bambu yang ber perekat getah
nangka atau dengan menggunakan tenaga listrik dari aki. Tokek yang jatuh ke
tanah, harus cepat ditangkap sebelum sadar dan melarikan diri. Tokek hasil
tangkapan tersebut dimasukkan ke dalam karung yang telah disediakan.
Apabila tokek
bersembunyi di celah celah dinding tripleks atau batu batuan, dapat dipancing
dengan menggunakan bumbu yang telah dipasangi serat dari bulu ekor kuda akan
keluar dengan menggigit bulu ekor kuda tersebut. Gigitan tokek ini sangat kuat
dan tidak akan lepas sehingga mudah ditarik kemudian ditangkap dan dimasukkan dalam karung.
Bagian tubuh tokek yang berkhasia sebagai
obat
Hampir seluruh
bagian tubuh tokek sebenarnya dapat dipakai sebagai bahan obat. Tokek yang berkualitas
baik untuk obat adalah tokek yang bertubuh besar, gemuk, dan sudah dewasa. Ekor
tokek tidak boleh putus atau remuk. Bila ekor tokek putus maka harga jualnya
turun.
Cara pengolahan tokek sebagai
obat
Setelah tubuh
tokek dibersihkan, tubuhnya dibelah di daerah perut kemudian bersihkan isi
perutnya. Proses pembersihan ini harus hati hati sekali, jangan sampai kandung
empedu nya pecah karena sangat beracun. Jaga agar kandung empedu tetap utuh. Kemudian
tokek ditusuk dengan sebilah bambu seperti menusuk sate. Tokek dipanggang
dengan api kecil sampai betul betul kering. Tokek yang siap menjadi bahan obat
menyusut menjadi 10 sampai 15 cm dengan panjang ekor 10 sampai 14 cm.
Farmakologi
Dengan bahan
sublimasi ethyl, pada tikus mencit sebagai
bahan percobaat, ternyata tokek dapat memperpanjang masa birahi tikus mencit
dan menstimulasi kadar testosteron dalam darah menjadi tinggi. Dengan demikian,
tokek berefek menaikkan libido pada sex pejantan.
Khasiat utama tokek sebagai obat
Kulit tokek
yang kering sangat bagus untuk meningkatkan libido dan stamina kaum pria. Selain
itu, dapat mengobati penyakit impotensi bagi kaum pria.
Dosis dan pemakaian tokek sebagai obat
Rebus kulit
tokek kering dengan berat 5 sampai 15 gram sampai mendidih. Biarkan airnya
menyusut hingga tinggal sepertiga bagian kemudian diangkat. Air rebusan
tersebut diminum untuk meningkatkan kejantanan kaum pria.
Selain itu,
kulit tokek dapat dicampur dengan bahan bahan obat lainnya kemudian direbus
bersama sama dengan resep pengobatan penyakit tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar